Lampung Selatan – MediaViral.co
Pendirian tiga tower milik PT Indosat di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, menuai kontroversi. Tower yang berdiri kokoh di atas lahan register selama hampir satu tahun itu diduga belum mengantongi izin resmi dari pemerintah desa, kecamatan, maupun pihak kehutanan.
Sekretaris DPD Grib Jaya Provinsi Lampung, Herman, menyebut pihaknya menemukan indikasi permainan izin yang melibatkan oknum pejabat kecamatan. Informasi dari salah satu narasumber berinisial A-Z menyebutkan, ada dugaan camat dan kasi pertanahan menerima dana sebesar Rp150 juta terkait berdirinya tiga tower tersebut.
Kepala Desa Purwotani, Maryatun, saat dikonfirmasi, mengaku tidak pernah memberikan izin pembangunan tower Indosat. “Tidak ada izin dari desa. Namun kenyataannya tower tetap berdiri. Kuat dugaan ada pembiaran atau permainan antara pihak tertentu dengan perusahaan,” ujarnya.
Plt Camat Jati Agung, Rizwan Effendi, S.K.M., M.M., saat ditemui DPD Grib Jaya berdalih tidak mengetahui adanya pembangunan tower tersebut. “Saya baru menjabat tiga bulan, tetapi akan menugaskan Kasi Pertanahan dan Satpol-PP untuk menelusuri izin tower di desa terkait,” katanya.
Pernyataan itu ditanggapi keras oleh tim advokasi DPD Grib Jaya. M. Hidayat Tri Ansori, S.H., C.L.E., menilai camat terkesan melempar tanggung jawab. “Pak camat jangan pura-pura tidak tahu. Kalau memang bersih, kenapa risih? Jangan oper sana-sini,” tegasnya.
Herman menambahkan, pihaknya akan melaporkan dugaan pelanggaran ini ke Bupati Lampung Selatan, Inspektorat Kabupaten, dan Inspektorat Provinsi Lampung agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Indosat belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pembangunan tower tanpa izin tersebut. (***)
