Pesisir Selatan, Sumatera Barat – MediaViral.co
6 Oktober 2025.
Kebakaran hutan di kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) Pinang Sabatang, Kecamatan Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, masih terus berlangsung. Peristiwa ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat serta menjadi sorotan publik, terutama di tengah isu hangat mengenai sengketa agraria, lingkungan hidup, dan aktivitas penambangan liar di daerah tersebut.
Berdasarkan data yang diterima, kebakaran di kawasan HPK Pinang Sabatang Tapan telah berulang kali terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan hingga Juni 2025, titik-titik api masih ditemukan di area tersebut. Luas kawasan HPK yang dirambah diperkirakan mencapai 17 ribu hektare, dan aktivitas perambahan dilaporkan sudah berlangsung sejak tahun 2013. Kondisi ini tidak hanya memicu kebakaran, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.
LSM Peduli Transparansi Reformasi mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas terhadap para pelaku perambahan hutan dan pembakaran lahan. Ketua LSM, Didi Someldi Putra, menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan meminta Kapolda Sumatera Barat memberikan penjelasan terbuka mengenai penanganan perkara tersebut.
Sementara itu, informan dari Tapan turut meminta Balai Gakkum KLHK Sumatera segera menangkap para DPO dan mafia tanah yang diduga terlibat dalam praktik perambahan di kawasan HPK Pinang Sabatang Tapan. Menurut mereka, laporan telah disampaikan kepada Menteri Kehutanan dan Polda Sumatera Barat, namun hingga kini para pelaku utama masih bebas beraktivitas.
Upaya pemadaman kebakaran dilakukan dengan melibatkan unsur TNI, Polri, Dinas Kehutanan Sumbar, serta BPBD Kabupaten Pesisir Selatan. Namun, menurut keterangan koresponden lapangan Yafar dan Safar, penanganan masih terkendala keterbatasan sumber daya dan sulitnya akses menuju lokasi kebakaran.
Masyarakat Pesisir Selatan berharap pemerintah dapat menindak tegas pihak-pihak yang merusak kawasan hutan dan mempercepat upaya pemulihan lingkungan. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian alam dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memperparah kerusakan hutan.
Dengan sinergi semua pihak, diharapkan kawasan HPK Pinang Sabatang Tapan dapat kembali pulih dan lestari demi keberlanjutan lingkungan hidup di masa depan.
(HD/YFR)
















